Kembali

Kembali…..
Malam ini bintang-gemintang kembali bersinar,
Nisan berjajar-jajar ku jejak..
Ku susuri tiap petak-petak nya,
Kunang-kunang menari-nari di selimuti kabut Parahyangan….
Sang proletar asik bercengkarama di antara Rerimbunan nasib nya…
Cermin di hati bergelayut,
”Akan kah diri ku kembali seperti mereka” ..
Bertelanjang dada,
Di buai sang khomer tertawa renyah palsukan Kepedihan nya…

Kembali…
Ku susuri tiap pualam nisan-nisan yang terjal..
Tergambar yang tidur di antara batu nisan-nisan itu,
Mereka seorang konglemerat..
Ku terasa kembali menginjak jarum,
Dan sebongkah batu neraka di depan mata…

Kembali….
Bulu kuduk di terpa angin malam,
Membuat ku buyar kan berimajinasi Penyendirian ku.
Imajinasi…dua hati berdialog,bercengkrama..
Bertelanjang di atas permadani laksana raja laut..
Sebatang hati terkoyak,ter iris-iris…
Pedih..
Perih…
Tapi, tak bernanah…

Kembali…
Gema sang fajar memangil..
Bintang gemintang mulai meredup,
Laksana kehidupan ini akan berganti..
Ku merindu..
Sang pejantan membangunkan pagi,
Tapi hanya ada raungan mesin-mesin kota.
Ku kangen..
Serambi,yang tiap malam mendesah para Lajang-lajang desa..
Dan bersenda gurau tentang para perawan perawan..

Kembali…
Kotak kecil ku,bernyanyi andai bulan bisa omong…

”Sayaangg….aku kangen”

Kembali hati ku berdegub kencang..
Air dingin keluar,dari kulit ari-ari ku..
Wajah,tersiksa itu melukis di pualam hati..

Kembali..
Ingin ku lepas penderitaan nya yang tak pernah Ber akhir..
Karena dia kembali mengulang…
Dan terus kembali bertahan,dan mengulang…
Dan akan kembali kata maaf dan sayang…

Kembali…
Hati nya terpasung..
Hatiku pun bergelora…
Tertekan..
Jiwa ku pun gundah..

Kembali …
Satu hati,walau tak merasakan nikmat…
Satu rasa..
Walau sama terluka..
Kembali ku ingin basuh luka mu yang tetap Menganga itu..
Hinga menutup mata ini,dan bersemayam di Antara jajar nisan.

Bandung in love